A.
Pengertian dan Tujuan Promosi
Promosi
adalah promosi diartikan sebagai upaya membujuk orang
untuk menerima produk, konsep dan gagasan.. Promosi
mencakup metode komunikasi yang digunakan pemasar untuk memberikan informasi
tentang produknya. Informasi bisa bersifat verbal dan visual.
Dalam
dunia perpustakaan, promosi sendiri lebih menyangkut pada memberitahukan produk
dan jasa yang ada di perpustakaan sehingga digunakan oleh pemustaka dan
meningkatkan keterpakaian koleksi yang ada.
Tujuan dari adanya promosi secara umum adalah adalah:
a.
Untuk menyebarkanluaskan informasi suatu produk
kepada calon konsumen yang potensial.
b.
Untuk mendapatkan konsumen baru dan untuk menjaga
loyalitas konsumen tersebut.
c.
Untuk menaikkan penjualan serta laba/keuntungan
d.
Untuk membedakan dan mengunggulkan produknya
dibandingkan dengan produk competitor.
e.
Untuk branding atau membentuk citra produk di
mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.
f.
Untuk merubah tingkah laku dan pendapat konsumen
tentang suatu produk.
Sedangkan, untuk tujuan promosi pada perpustakaan sendiri
adalah sebagai berikut:
a.
Memperkenalkan fungsi perpustakaan kepada
pemustaka
b.
Mendorong minat baca dan mendorong masyarakat
agar menggunakan koleksi perpustakaan semaksimalnya dan menambah jumlah orang
yang membaca.
c.
Memperkenalkan pelayanan dan jasa perpustakaan
kepada masyarakat.
B.
Bentuk Promosi di Perpustakaan
a.
Iklan
Berbeda dengan publisitas yang biasanya cuma-cuma., iklan
memerlukan biaya untuk membuat. Jika publisitas kurang dapat dikendalikan oleh perpustakaan,
karena adanya penyuntingan dan ketergantungan pada media untuk bersedia memuat
atau tidak, iklan direncanakan dan dapat
dikendalikan dalam hal-hal yang ingin
disampaikan, bagaimana disampaikan dsb. Iklan dapat disampaikan dalam bentuk
media cetak atau elektronik seperti surat kabar, majalah, radio dan televisi,
dapat berupa suvenir seperti buku tulis,
alat tulis, kalender, dapat pula berupa
surat edaran, brosur, buletin, poster ataupun papan pengumuman. Langkah-langkah
yang perlu dilalui adalah: memilih dan menentukan media untuk iklan, memilih
dan menentukan tema, menentukan struktur pesan,
dan menentukan kerangka isi.
b.
Interaksi Langsung (Kontak Pribadi)
Promosi dengan
menggunakan cara kontak pribadi, merupakan bentuk yang paling ampuh diantara
bentuk-bentuk promosi yang lain karena
dengan adanya kontak secara pribadi, hubungan antara staf perpustakaan
dan konsumen dapat dijalin dan ditingkatkan, kebutuhan, minat serta pribadi
pengguna dapat lebih diketahui, sekaligus lebih jelas dalam menyampaikan
informasi kepada pengguna.
Kontak pribadi dapat dilakukan melalui ceramah, peragaan
atau demo, diskusi, wawancara, forum terbuka , atupun layanan yang ramah dari masing-masing staf perpustakaan .
Kontak-kontak informal, seperti rapat dengan unit lain, keterlibatan dalam
organisasi profesi, atau merangkap jabatan lain, dsb, dapat pula menjadi ajang
promosi dalam bentuk kontak pribadi. Melalui kontak pribadi ini, dapat dikumpulkan
profil pengguna yang dapat dijadikan salah satu pegangan dalam mengetahui
kebutuhan pengguna.
c.
Suasana dan Lingkungan Perpustakaan
Dimana perpustakaan berada, bagaimana perpustakaan diatur
merupakan hal yang dapat mempromosikan perpustakaan atau malah menjaukan
pengguna dari perpustakaan. Walaupun secanggih dan selengkap apapun layanan dan
koleksi perpustakaan, kalau perpustakaan ditempatkan ditempat jauh di batas
kota, di pojok bangunan, serta dilengkapi dengan penataan ruangan yang gelap,
kotor dan semrawut, pasti perpustakaan akan segan dikunjungi.
d. Publisitas
Publisitas adalah salah satu alat promosi yang ampuh dan
murah untuk memperkenalkan keberadaan perpustakaan termasuk jasa/produk yang
ditawarkan melalui berita di media
penerbitan seperti surat kabar dan majalah maupun melalui radio, televisi ataupun panggung.Tak
perduli jenis perpustakaan apapun,
penggunaan bentuk publisitas
untuk promosi perpustakaan dapat menjangkau masyarakat pendengar/pembaca
yang cukup luas karena banyak dibaca , didengar dan ditonton orang.
Publisitas dapat dilakukan dalam berbagai bentuk seperti :
press release dalam rangka pembukaan ataupun penutupan acara pameran, lomba,
kursus dsb, yang diselenggarakan perpustakaan, ulasan/tanggapan suatu masalah
dengan mengaitkan pada salah satu jasa layanan perpustakaan, artikel
ilmiah, perkenalan produk/jasa baru,
wawancara, diskusi /bedah buku hingga
ceritera dan program-program khusus seperti drama dan film ceritera
maupun acara “story telling” dsb.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam melaksanakan publisitas adalah :
menjalin hubungan baik dengan media massa, penentuan sasaran dan jangka waktu
publisitas, menentukan ide serta media yang sesuai, disampaikan dalam bentuk
yang singkat, sederhana dan menarik.
e. Insentif
Insentif adalah pemberian sesuatu yang bernilai, baik berupa
uang atau barang, dimaksudkan untuk mendorong perubahan sikap konsumen, baik
yang kurang bermotivasi atau justru diberikan pada yang sudah menggunakan untuk
dapat memberi motivasi pada yang kurang termotivasi.Termasuk dalam insentif ini
adalah pemberian penghargaan /hadiah pada pengguna terakatif, memberikan
kemudahan dalam perolehan layanan, misalnya memberikan jasa penelusuran gratis
untuk peminta jasa selama bulan-bulan tertentu dsb.
Hal yang perlu dipikirkan adalah: menentukan siapa yang akan
diberi insentif, arah insentif, berupa hadiah, atau hukuman, bentuk insentif ,
berupa uang atau barang atau lainnya , besar insentif serta waktu pemberian
insentif.
Termasuk dalam promosi bentuk ini adalah, pemilihan tempat
yang strategis serta dalam lingkungan aman, bentuk bangunan yang tidak terkesan
kotor dan jelek, penataan ruangan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, fungsi
serta keindahan, disamping tentunya rambu-rambu yang jelas dalam menunjukkan
lokasi kokesi dan layanan.
C.
Peran Humas dalam Promosi Perpustakaan
PR di perpustakaan berdiri sebagai koordinat, sebagai
perpanjangan tangan dari organisasi untuk mengkomunikasikan citra positif
perpustakaan kepada masyarakat. Pada perpustakaan, kegiatan PR berkaitan dengan
upaya mempromosikan program perpustakaan, layanan yang tersedia, dan sumber
daya informasi yang dimiliki. Upaya yang dilakukan oleh praktisi PR
perpustakaan harus terintegrasi dengan rencana strategis perpustakaan. Kegiatan
PR dirancang untuk memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang manfaat layanan
perpustakaan. Upaya yang dilakukan praktisi PR perpustakaan tersebut adalah
menetapkan standar operasional untuk mencapai target dengan cara:
a.
Memperkenalkan layanan perpustakaan terbaik dan
tersedianya petugas terlatih;
b.
Merancang program dengan menggunakan pendekatan
publisitas, misalnya tampilan visual yang menarik serta media elektronik;
c.
Mengevaluasi citra publik mengenai layanan
perpustakaan, staf, program, kebijakan dan prosedur pelayanan serta aktivitas
PR kepada publik (Yulianti 2008).
D. Manfaat dari Peranan Public
Relation dalam Promosi perpustakaan
Dengan
menerapkan beberapa fungsi dan peranan public relations seperti yang telah
diuraikan diatas, maka ada beberapa manfaat
yang akan diperoleh perpustakaan yakni :
a. Dalam
Hubungan dengan Lembaga Induk
Dengan
adanya hubungan yang baik antara perpustakaan dengan lembaga induk serta
melihat begitu bermanfaatnya perpustakaan bagi masyarakat, maka hal ini dapat
menjadi pertimbangan bagi lembaga induk untuk dapat memberikan alokasi dana
yang lebih besar lagi disbanding tahun-tahun sebelumnya. Dengan dana yang lebih
besar maka pengelola perpustakaan akan dapat memperbaiki kualitas perpustakaan
menjadi lebih baik lagi.
b. Dalam
Hubungan dengan Staff Perpustakaan
Dalam
hubungannya dengan staff perpustakaan atau
para pustakawan maka akan tercipta suasana kerja yang harmonis dan
menyenangkan. Menghilangkan kesenjangan komunikasi antara pimpinan perpustakaan
dengan para pustakawan. Dengan suasana kerja yang menyenangkan dan komunikasi
yang harmonis memungkinkan staff perpustakaan untuk dapat mengoptimalkan
kemampuan yang ada dalam dirinya dalam bekerja sehingga tercapainya tujuan dari
perpustakaan.
c. Dalam
Hubungan dengan Masyarakata
Adanya
hubungan yang baik antara perpustakaan dengan pengguna atau masyarakat disertai
dengan peningkatan kualitas layanan, maka masyarakat yang sebelumnya enggan
datang ke perpustakaan, akan menjadi tertarik untuk datang kke perpustakaan.
Sedangkan bagi mereka yang telah terbiasa memanfaatkan jasa perpustakaan akan
lebih aktif lagi memanfaatkan jasa dan fasilitas yang disediakan oleh perpustakaan.
Hubungan yang baik antara perpustakaan dengan masyarakat ini juga akan
memotivasi masyarakat untuk membantu dalam pengamanan, pemeliharaan dan bahkan
pendanaan perpustakaan.
d. Dalam
Hubungan dengan Media Massa
Dengan
terjadinya hubungan baik dengan kalangan media massa, akan membantu untuk
menciptakan suatu publikasi atau promosi yang efektif yang dapat membangkitkan minat masyarakat untuk berkunjung ke perpustakaan serta mampu
membangun citra positif perpustakaan dimata masyarakat.
e. Dalam
Hubungan dengan Lembaga Pemerintah
Semua
organisasi dalam kegiatannya akan sering berurusan dengan lembaga pemerintah. Dengan memelihara
hubungan yang baik dengan lembaga-lembaga pemerintah maka akan memperlancar
kegiatan perpustakaan yang berhubungan dengan lembaga pemerintah tersebut.
Komentar
Posting Komentar